Malam tadi seorang teman kuliahku yang jauh lebih tua dariku curhat. Dia sepertinya akan mengambil keputusan bercerai dari pasangannya, yang juga kukenal. Bahkan aku yang menjodohkan mereka, sampai berpacaran, dan kemudian menikah.
Katanya, "Dia sudah berubah, punya pacar dan jam 12 malam sms-an bilang i love you too,"
What can I say? Setelah dua tahun tidak bertemu, bahkan saya bingung kenapa dia bercerita pada saya. Dan tentunya banyak menanyakan pendapat.
Sedikit banyak pemikiran saya sama dengannya.
Kepercayaan, penghormatan dan cinta tidak dapat dibeli. Akan tetapi bagaimana dengan buah hati? Haruskah seorang anak turut merasakan pahitnya kegagalan?
Saya tidak bilang tidak bisa atau tidak boleh. Saya hanya berkata, "Pilihlah yang baik dan tanpa penyesalan, karna hanya kita yang bertanggung jawab utk kebahagiaan diri sendiri."
Begitulah kehidupan...
Mesiunya selalu sama,
hanya peluru dan senapannya yang berbeda.
Manusia dan permasalahannya,
itu semua hanyalah lingkaran kehidupan.
Tapi sungguh, memberikan pendapat dan berfikir objektif adalah mudah,
beda sekali ketika kita yang sedang menghadapinya.
Berbahagialah kita merasakan pahit manis getirnya dunia,
karna pertanda kita masih manusia.
ILY
No comments:
Post a Comment